PENULISAN2U: “Novel : Sungguh Aku Cinta! 1” Berserta 15 lagi karya terbaru hari ini |
- Novel : Sungguh Aku Cinta! 1
- Cerpen : DotDotDot
- Cerpen : Suara itu
- Cerpen : Cinta Chocolate Moist
- Cerpen : Syurga Dibawa Bayu
- Cerpen : Roman Cinta
- Cerpen : Bahagia Hendaknya
- Cerpen : Siapa Dia?
- Cerpen : Gerimis
- Cerpen : Mamat Punk Jadi Ustaz?
- Cerpen : Saat Di Ribaan Hani
- Cerpen :Wujudnya Sekalung Cinta
- Cerpen : Love Till Jannah
- Cerpen : Orang Kampung Gila!
- Cerpen : Udin Beskal
- Cerpen : Terima Kasih Ruqayyah
Posted: 17 Aug 2014 09:59 PM PDT Oleh : Nurina Feeza PROLOG IRIS ARIANA memanjangkan lehernya ke arah luar. Riak resah gelisah jelas terpancar di matanya. "Mana Abang Aril ni? Kenapa dia tak sampai-sampai lagi ni." keluh Iris resah gelisah. Iris mematah-matah jari-jemarinya. Keluhan kecil terhembus keluar dari mulutnya. Ya Allah… dugaan apa yang sedang Kau berikan ini? Di saat hari pernikahanku [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
Posted: 17 Aug 2014 09:50 PM PDT Oleh: ‘Ain Noas /strong> Aku pandang skrin laptop berkali-kali. Ya , berkali-kali. Mak aku kata kalau tak kerja wajib tak harus bukan makruh ni kan haram tapi sunat kena nikah. Aku sebenarnya ngeri dengan calon mak aku nih! Ada ker patut mak aku tawar kat aku anak jiran sebelah. Apa nama dia….. ramli tak salah [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
Posted: 17 Aug 2014 09:46 PM PDT Oleh: Dhia Wardah Seperti mahu melayang jiwaku ini. Tabah, sabar, tenang. Terima semuanya dengan ikhlas. Allah tidak akan memberi ujian di luar kemampuan kau Aisyah. Aku melangkah perlahan ke surau sekolah, tempat paling sesuai untuk aku bersendirian berkongsi suka dan duka pada Sang Pencipta. Kepalaku terasa berat sekali. Selepas mengambil wudhu aku, aku mengambil Al [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
Cerpen : Cinta Chocolate Moist Posted: 17 Aug 2014 09:16 PM PDT Oleh: Permata Alwalidaini Aku menyapu air mata yang kian lebat membasahi pipi ini. "Allahurobbi… besarnya ujian yang Engkau berikan ini. Aku tak berdaya lagi Ya Allah. Berikan aku jalan penyelesaiannya Ya Rabbi. Aku sangat terseksa akan ujian berat ini…" Aku tertunduk di atas hamparan sejadah di pertengahan malam itu. Ya, aku sedang menderita menanggung ujian [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
Posted: 17 Aug 2014 09:15 PM PDT Oleh:Rusmi Cinta Menaiki penerbangan tambang murah Air Asia membawa aku terbang naik di awan biru. Pernerbangan itu membawa ke sebuah tempat di bawah bayu, iaitu Kota Kinabalu, Sabah. Dari atas awangan jelas terlihat pemandangan menghijau yang memukau mata. Tumbuhan hijau kelapa sawit yang menjadi hasil pendapatan utama bagi penduduk Sabah. Air laut yang membiru dan [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
Posted: 17 Aug 2014 09:08 PM PDT Oleh: MAWAR KAMILA CERPEN ROMAN CINTA Oleh: MAWAR KAMILA "Cliché je! Semua cerita sama saja. Kahwin paksa! Kahwin paksa!" ngomel Zufa sebaik saja menutup kasar novel yang tak sampai lima minit ditatapnya. Wajah menzahirkan ketidakpuasan hati. Ngomelannya bersambung dari ruang tamu hingga ke dapur. Gerak tangan menyiapkan hidangan minum petang selincah bebelan di bibir. "Kenapa [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
Posted: 17 Aug 2014 09:04 PM PDT Oleh: Eka Zulaikha Ammar leka memerhati gadis genit dihadapannya. Wajah mulus itu lembut dipandang. Sebaik gadis itu mengangkat mukanya, pandangan mata mereka bersabung. Ammar memandang tepat ke dalam anak mata gadis itu. Cepat-cepat gadis itu melarikan pandangan. Ammar tersenyum. "Boleh berkenalan?" Ammar memulakan bicaranya. Memang itu niatnya mendekati gadis itu tadi. Gadis kecil molek itu [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
Posted: 17 Aug 2014 09:02 PM PDT Oleh: Nia Natrah memandangan pemandangan di dada langit yang berwarna biru itu dengan pandangan yang kosong sambil itu dia berbaring di atas rumput di halaman banglo rumah keluarganya lalu tangan kanannya itu di angkat ke atas tanda seperti ingin menggapai langit. Pada waktu itu Natrah seperti merasakan jiwanya kosong, sepi, ibarat kanvas yang kosong, putih [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
Posted: 17 Aug 2014 09:01 PM PDT Oleh: Syifa Raihan JEMARI terus menari di atas papan kekunci mengikut rentak irama yang didendangkan akal. Kadang terhenti seketika sambil dahi berkerut-kerut memikir kewajaran unkapan bait ayat yang tercatat. Deru nafas tidak teratur kedengaran tatkala akal cuba merungkai olahan kekeliruan yang membusut. Masih berbaki kurang setengah jam saja lagi kelas Health Psychology akan bermula. Sufi [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
Cerpen : Mamat Punk Jadi Ustaz? Posted: 17 Aug 2014 08:56 PM PDT Oleh: Cik Sun "Selamat pengantin baru… selamat berbahgia… " lagu selamat pengantin baru nyanyian Zaleha Hamid memeriahkan lagi majlis itu. Ada yang mengikut bait-bait lagu tu, ada juga yang sibuk menambah gulai, tak lupa ada juga yang sedang mengambil gambar dengan pasangan raja sehari itu untuk dibuat kenang-kenangan. Namun di satu sudut yang terpencil, ada [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
Posted: 17 Aug 2014 08:41 PM PDT Oleh: Shiny Star Saat Di Ribaan Hani Arash melarikan jemarinya di celahan rambut. Rasa berserabut di dalam minda dan hati kian membengkak. Surat tuntutan hutang hasil penggunaan credit card yang bertimbun, masalah kewangan syarikat yang semakin merosot, jumlah client membeli plan lukisannya yang semakin berkurang dari hari ke hari menyerabutkan kepalanya. Oksigen di sekeliling dirasakan [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
Cerpen :Wujudnya Sekalung Cinta Posted: 17 Aug 2014 08:38 PM PDT Oleh: Ira Hadeera "You can stay with… I mean… you can stay with my parents. I know they'll accept you. Durrah tak boleh mengalah di sini. Bukan sekarang! Saya akan bantu awak, percayalah," Raid menuturkan kata kepada Durrah yang masih mengalirkan air mata di atas katil hospital. Sampai bila air mata itu akan terus-terusan mengalir, [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
Posted: 17 Aug 2014 08:10 PM PDT Oleh: Aries Gurlz "Dayana, tadi Faris telefon kau tadi" beritahu Khalif pada kakaknya. Dayana memandang wajah adiknya itu tanpa ekspresi. Buat seketika Khalif fikir kakaknya sedang berangan, dia menampar pipi kakaknya membuatkan Dayana terjerit. "Apasal tiba-tiba pipi aku ditampar-tampar? Sanggup kau buat begini pada kakak kau sendiri ya?" "Haha… Toksah melebih-lebih la, aku buat pelan [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
Posted: 17 Aug 2014 08:01 PM PDT Oleh: Mirza Danish ORANG KAMPUNG GILA! By: MIRZA DANISH (013-2275293) Lot 586, Jalan Yadi, Telok Gadong, 41250 Klang, Selangor 5 tahun telah berlalu setelah Haji Hamid meninggal. Tiada siapa yang hendak menjadi imam masjid Kampung Sungai Dua. Haji Hamid memang terkenal dengan sikapnya yang melawak dan kadangkala lawaknya tidak menjadi. Sewaktu Haji Hamid meninggal, orang [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
Posted: 17 Aug 2014 07:54 PM PDT Oleh: Emarantine Udin Beskal Tahun 1991 "Yah.. hantarkan Udin ke sekolah ya?" "Iyalah.. cepat bersiap. Jangan lupa mandi bersih-bersih," pesan Ayah sebelum ke dapur. Dari bilik jelas kedengaran Ayah bertanya kepada Mak jika ada makanan pagi dimasak untuk dibawa Udin sebagai bekalan ke sekolah, sebelum ke bawah kolong mengeluarkan basikal dari stor. "MaK! Ayah jalan [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
Cerpen : Terima Kasih Ruqayyah Posted: 17 Aug 2014 07:27 PM PDT Oleh: Heykarl Zuber Suasana di ruang tamu itu sungguh sunyi. Datin Aliyah bermundar-mandir di ruang tamu itu dengan penuh keresahan di wajahnya. Sering kali Datin Aliyah melihat jam di dinding . Tepat jarum panjang jam tersebut menunjukkan digit dua belas manakala jarum pendek jam tersebut menunjukkan digit sebelas. Suasana ruang tamu yang sunyi sepi itu [...] --- Klik tajuk karya di atas, untuk membaca sambungan karya ini.... Semoga terhibur --- |
You are subscribed to email updates from Koleksi Cerpen & Novel Online To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment